Minggu, 23 Desember 2012

TUGAS SISTEM PAKAR PSIKOLOGI








A.    Definisi FOBIA
Phobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.
Kata “phobia” sendiri berasal dari istilah Yunani phobos yang berarti lari (fight), takut dan panik (panic-fear), takut hebat (terror). Istilah ini memang dipakai sejak zaman Hippocrates.
Walaupun ada ratusan macam phobia tetapi pada dasarnya phobia-phobia tersebut merupakan bagian dari 3 jenis phobia, yang menurut buku DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorder IV) ketiga jenis phobia itu adalah:
1.      Phobia sederhana atau spesifik (Phobia terhadap suatu obyek/keadaan tertentu) seperti pada binatang, tempat tertutup, ketinggian, dan lain lain.
2.      Fobia sosial (Phobia terhadap pemaparan situasi sosial) seperti takut jadi pusat perhatian, orang seperti ini senang menghindari tempat-tempat ramai.
3.      Fobia kompleks (Phobia terhadap tempat atau situasi ramai dan terbuka misalnya di kendaraan umum/mall) orang seperti ini bisa saja takut keluar rumah.

B.     Penyebab terjadinya Fobia
a.       Genetika : Penelitian telah menunjukkan bahwa fobia tertentu dapat berjalan dalam keluarga. Misalnya, kembar yang dibesarkan secara terpisah, di lokasi yang berbeda, dapat mengembangkan fobia sama. Namun, banyak orang dengan fobia tidak memiliki kerabat dengan kondisi tersebut.
b.      Faktor budaya : Beberapa fobia hanya terjadi pada kelompok budaya tertentu. Contohnya adalah taijin kyofusho, fobia sosial yang muncul hampir secara eksklusif di Jepang. Ini adalah takut menyinggung atau merugikan orang lain dalam situasi sosial. Hal ini sangat berbeda dari fobia sosial tradisional, di mana penderita takut menjadi pribadi malu pada dipermalukan. .Oleh karena itu mungkin bahwa budaya memainkan beberapa peran dalam pembangunan fobia.
c.       Pengalaman Hidup: Banyak fobia yang berbasis di kehidupan nyata peristiwa yang mungkin atau mungkin tidak sadar diingat. Sebuah fobia anjing, misalnya, mungkin berasal dari diserang sebagai anak kecil.. Sebuah fobia sosial dapat berkembang dari kecanggungan remaja atau anak-anak bullying.

C.    Akibat dari Fobia
1.      Membatasi hidup; Salah satu kriteria utama untuk mendiagnosis fobia adalah bahwa hal itu membatasi hidup di alam. Tergantung pada apa fobia Anda, Anda mungkin menemukan itu sebuah perjuangan nyata untuk menjalankan tugas, pergi keluar dengan teman-teman atau bahkan membuatnya bekerja setiap hari. Keterbatasan ini dapat membuat Anda merasa terisolasi.. Anda mungkin bertanya-tanya mengapa Anda tidak seperti orang lain. Anda mungkin memiliki kesulitan menjaga teman-teman. Anda mungkin menjadi tertutup dan tertekan.
2.      Memalukan; Fobia dapat menyebabkan situasi yang canggung dan memalukan. Bagaimana Anda menjelaskan kepada teman terbaik Anda bahwa Anda tidak pernah dapat mengunjungi rumahnya karena dia memiliki anjing? Bagaimana Anda menolak perjalanan ke Bahama dengan cinta baru karena Anda tidak bisa membawa diri untuk naik pesawat?  Fobia sosial dapat sangat sulit untuk.mengelola, karena ketakutan yang mendasari adalah penghinaan. Memiliki reaksi fobia dapat merasakan memalukan, memperkuat rasa takut dan membuat fobia lebih sulit untuk mengelola.
3.      Merasa keluar dari Kontrol ,Mungkin salah satu komponen emosi terburuk dari fobia adalah keluar dari perasaan kontrol.. Anda mungkin memahami bahwa Anda fobia adalah irasional, tetapi tidak peduli seberapa keras Anda mencoba Anda tidak bisa mendapatkannya di bawah kontrol.. Anda bertanya-tanya apa akan seperti untuk hanya menjalani hidup Anda tanpa khawatir bahwa Anda mungkin datang ke dalam kontak dengan yang Anda takut.
4.      Tak berdaya; Berdaya mungkin muncul ketika Anda menyadari bahwa Anda fobia berada di luar kendali. Anda mungkin merasa bahwa tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk menyembuhkan. Anda mungkin berasumsi bahwa Anda akan selalu memiliki fobia Anda.. Anda mungkin ingin segala sesuatunya berbeda, tetapi merasa bahwa mereka tidak akan pernah. Jika fobia Anda menyebabkan salah satu pikiran atau perasaan, adalah penting untuk mencari pengobatan . Seperti gangguan mental, mudah untuk fobia memiliki dampak jauh melampaui gejala dasar. Mengobati fobia akhirnya akan membantu untuk mengurangi perasaan negatif malu dan tidak berdaya. Sementara Anda dalam perawatan, Anda mungkin menemukan bahwa beberapa perasaan negatif tetap.. Beritahu profesional kesehatan mental Anda.. Terapi lebih lanjut, mungkin dari psikodinamik sudut pandang, dapat membantu Anda untuk memilah-milah perasaan dan kekhawatiran Anda.. Sementara Anda menjalani pengobatan, Anda mungkin menemukan bahwa self-help metode dan teknik relaksasi dapat membantu mengurangi gejala.

D.    Macam – Macam Fobia
1.      Ablutophobia: Rasa takut untuk mandi, mencuci, atau membersihkan badan. Banyak ditemukan pada anak-anak dan kaum wanita dibandingkan pria.
2.      Alektorophobia: Rasa takut berlebihan terhadap ayam. Bahkan ada sebagian orang yang sudah dilanda gelombang ketakutan saat melihat bulu atau telur ayam. Sementara untuk sebagian orang, rasa takutnya itu hanya sebatas menyentuh daging ayam yang belum dimasak.
3.      Bromidrosiphobia: Jarang sekali ada orang yang berpikir bahwa ia memiliki bau badan. Namun, orang-orang yang mengalami bromidrosiphobia selalu dihantui rasa takut berlebihan bahwa badannya mengeluarkan aroma yang sangat bau, sehingga bisa membuat orang lain pergi.
4.      Caligynephobia: Rasa takut berlebihan terhadap wanita yang cantik. Hal ini bisa dialami baik oleh wanita maupun pria. Rasa takut ini kemungkinan muncul akibat pengalaman buruk dengan wanita cantik.
5.      Somniphobia: Orang-orang yang mengalami kondisi ini merasa takut untuk pergi tidur, karena mereka juga takut tidak akan bisa terbangun lagi atau akan bermimpi buruk. Kebanyakan penderita fobia ini akan minum minuman atau pil mengandung kafein, sehingga bisa tetap terjaga. Sayang sekali, padahal tidur sangat penting bagi kesehatan dan jiwa, ya.
6.      Dendrophobia: Rasa takut terhadap pohon dan hutan. Penderitanya akan merasa takut untuk memasuki area hutan atau semak-semak berdaun lebat. Mereka mungkin percaya bahwa pohon akan bisa melukai mereka. Apalagi ditambah dengan kegelapan di dalam hutan dan desiran angin yang bisa membuat mereka semakin takut dan dilumpuhkan rasa takut.
7.      Heliophobia : rasa takut terhadap matahari dan sinarnya. Para penderitanya akan memilih untuk selalu berada di dalam ruangan dan menutup semua jendela atau celah-celah yang bisa diterobos oleh sinar matahari. Tak jarang, para penderita fobia ini sering diberi julukan "vampir" karena takut terhadap sinar matahari langsung.
8.      Ichthyophobia: Rasa takut terhadap ikan, entah dalam kondisi hidup ataupun mati, baik yang ada di laut maupun di atas piring makan. Kemungkinan besar, tampilan ikan dengan matanya yang besar dan badannya yang berlendir itu merupakan pemicu timbulnya fobia aneh ini. Sementara untuk fobia terhadap ikan hiu, telah ada istilah spesifiknya, yaitu galeophobia. Fobia ikan hiu ini banyak dipicu oleh banyaknya tampilan seputar ikan hiu dan tragedi yang bisa disebabkan ikan ini, yang banyak terdapat di televisi maupun film.
9.      Mageirocophobia : rasa ketakutan berlebihan terhadap aktivitas memasak. Terkadang, fobia ini diasosiasikan dengan tindakan memasak untuk orang lain atau kelompok yang besar. Namun, pada beberapa kasus ekstrem ditemukan, penderitanya bahkan tidak bisa memasak makanan yang sederhana seperti roti panggang atau telur goreng!
10.   Nomophobia: Fobia yang satu ini relatif baru dan berkaitan dengan tren. Nomophobia adalah fobia yang muncul ketika tidak bisa mengakses kontak yang terdapat di ponsel, baik karena ponselnya hilang, habis baterai, atau kehilangan jangkauan sinyal.


E.     Cara Mengatasi FOBIA
a.      Terapi berbicara.
Perawatan ini seringkali efektif untuk mengatasi berbagai fobia. Jenis terapi bicara yang bisa digunakan adalah:
1.      Konseling: konselor biasanya akan mendengarkan permasalahan seseorang, seperti ketakutannya saat berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya fobia. Setelah itu konselor akan memberikan cara untuk mengatasinya.
2.      Psikoterapi: seorang psikoterapis akan menggunakan pendekatan secara mendalam untuk menemukan penyebabnya dan memberi saran bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
3.      Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioural Therapy/CBT): yaitu suatu konseling yang akan menggali pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam rangka mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk melawan fobia.
b.      Terapi pemaparan diri (Desensitisation).
Orang yang mengalami fobia sederhana bisa diobati dengan menggunakan bentuk terapi perilaku yang dikenal dengan terapi pemaparan diri. Terapi ini dilakukan secara bertahap selama periode waktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi yang membuatnya takut. Secara perlahan-lahan seseorang akan mulai merasa tidak cemas atau takut lagi terhadap hal tersebut. Kadang-kadang dikombinasikan dengan pengobatan dan terapi perilaku.
c.       Menggunakan obat-obatan.
Penggunaan obat sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengatasi fobia, karena biasanya dengan terapi bicara saja sudah cukup berhasil. Namun, obat-obatan ini dipergunakan untuk mengatasi efek dari fobia seperti cemas yang berlebihan.
Terdapat 3 jenis obat yang direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan, yaitu
1. Antidepresan: obat ini sering diresepkan untuk mengurangi rasa cemas,
penggunaannya  dizinkan untuk mengatasi fobia yang berhubungan dengan sosial   (social phobia).
2. Obat penenang: biasanya menggunakan obat yang mengandung turunan benzodiazepines. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan yang parah, tapi dosis yang digunakan harus serendah mungkin dan penggunaannya sesingkat mungkin yaitu maksimal 4 minggu. Ini dikarenakan obat tersebut berhubungan efek ketergantungan.
3.  Beta-blocker: obat ini biasanya digunakan untuk mengobati masalah yang berhubungan dengan kardiovaskular, seperti masalah jantung dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Karena berguna untuk mengurangi kecemasan yang disertai detak jantung tak beraturan.

F.     Teknik untuk penyembuhan Fobia diantaranya adalah sbb:

1.      Hypnotheraphy: Penderita fobia diberi sugesti-sugesti untuk menghilangkan phobia.
2.      Flooding: Exposure Treatment yang ekstrim. Si penderita phobia yang ngeri kepada anjing (cynophobia), dimasukkan ke dalam ruangan dengan beberapa ekor anjing jinak, sampai ia tidak ketakutan lagi.
3.      Desentisisasi Sistematis: Dilakukan exposure bersifat ringan. Si penderita phobia yang takut akan anjing disuruh rileks dan membayangkan berada ditempat cagar alam yang indah dimana si penderita didatangi oleh anjing-anjing lucu dan jinak.
4.      Abreaksi: Si penderita phobia yang takut pada anjing dibiasakan terlebih dahulu untuk melihat gambar atau film tentang anjing, bila sudah dapat tenang baru kemudian dilanjutkan dengan melihat objek yang sesungguhnya dari jauh dan semakin dekat perlahan-lahan. Bila tidak ada halangan maka dapat dilanjutkan dengan memegang anjing dan bila phobia-nya hilang mereka akan dapat bermain-main dengan anjing. Memang sih bila phobia yang dikarenakan pengalaman traumatis lebih sulit dihilangkan.
5.      Reframing: Penderita phobia disuruh membayangkan kembali menuju masa lampau dimana permulaannya si penderita mengalami phobia, ditempat itu dibentuk suatu manusia baru yang tidak takut lagi pada phobia-nya.