Sabtu, 12 Januari 2013

Selasa, 08 Januari 2013

Pengaruh Psikologis Seseorang Saat Menggunakan Komputer


A.  Pendahuluan
Komputer belum sangat lama, namun telah menjadi hampir sebuah kebutuhan di dunia sekarang ini. Orang-orang sekarang menggunakan komputer untuk berbelanja, berkomunikasi, dan belajar-untuk beberapa aplikasi.
Teknologi adalah membuat seluruh dunia datang bersama-sama. Orang-orang bahkan menggunakan komputer dalam transaksi bisnis mereka. Ada orang yang telah membentuk hubungan erat dengan komputer di bidangnya masing-masing, seperti tambang, psikologi.

B.     Pembahasan
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika. Kebutuhan komputer pada saat ini sudah menjadi suatu kewajiban.  Karena banyaknya pekerjaan yang membutuhhkan alat canggih dan multifungsi ini. Salah satu bidang yang membutuhkan komputer adalah psikologi.
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:
1.      Psikologi perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.
2.      Psikologi sosial
                      Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :
a.         Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat) 
b.      Studi tentang proses-proses individual bersama,  bahasa, sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain. 
c.       Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi, hubungan kekuasaan,kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.
3.      Psikologi kepribadian
Psikologi Kepribadian adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
4.   Psikologi kognitif
Psikologi kognitif adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: persepsi proses belajar, kemampuan memori, atensi.
Teori psikologi memberikan kontribusi yang besar terhadap pengertian ilmu komputer.Psikologi memperhatikan hal-hal tentang pengertian, model, ramalan dan penjelasantentang apa yang menjadi fenomena yang paling kompleks secara keseluruhan, yaitu perilaku manusia. Psikologi mendekatkan studi perilaku manusia dari sudut usaha pengenalan stuktur mental dan memprosesnya. Metode psikologi meliputi observasi,survey, eksperimen laboratorium, studi kasus, simulasi dan bentuk-bentuk penelitian laintentang banyak aspek dari perilaku manusia yang berbeda-beda. Teori psikologi meliputitopik yang lebih besar lagi yaitu motivasi, emosi dan kesadaran, sosial, aspek biologi danorganisasi yaitu pembentukan manusia dan pendewasaan dari lahir hingga meninggal danaspek perilaku manusia yang normal dan tidak normal. Sangat sulit dikatakan bidang psikologi yang mana yang relevan terhadap ilmu komputer karena semua aspek dari perilaku manusiamempunyai pengaruh terhadap interaksi manusia ke komputer dan komputer mempengaruhi perilaku manusia dalam segala cara. Perancang dan pembentuk sistemkomputer dibutuhkan untuk membuat keputusan berdasarkan asumsi pengetahuan pemakai. Teknologi internet juga sangat mempengaruhi perilaku manusia, dimana teknologi ini dapat menghubungkan antara satu computer dengan computer lain  dibelahan dunia lain.
Pada suatu penelitian diketahui bahwa individu dalam tahap dewasa awal dengan tugas perkembangan yaitu memiliki hubungan intim dengan orang lain maka hubungan intimacy merupakan unsure pokok dalam kepuasan suatu hubungan, jika individu tersebut tidak berhasil mengembangkan intimacy tersebut maka ia akan mengalami isolasi dan merasaka loneliness (Erikson dalam Tuapattimaja & Rahayu). Saat ini internet dianggap sebagai salah satu cara mengurangi loneliness. Internet telah menghubungkan computer-komputer lain dibelahan dunia lain. Penggunaan internet sebagai salah satu cara untuk mengburangi loneliness . pada individu yang mengalami loneliness apabila ia banyak menghabiskan waktu banyak waktu sendirian di depan computer baik di kantor maupun dirumahnya maka orang tersebut akan menyediakan waktu lebih sedikit untuk hubungan tatap muka di dunia nyata dan mengurangi kesempatannya untuk berinteraksi dengan orang lain.
Internet addiction oleh Young (dalam Tuapattimaja & Rahayu) diungkapkan sebagai sebuah syndrome yang ditandai dengan menghabiskan banyak waktu dalam menggunakan internet dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online, orang-orang yang menunjukkan syndrome ini akan merasa cemas, depresi,atau hampa saat tidak online di internet serta menyebabkan korbannya mulai menyembunyikan tingkat ketergantungannya terhadap internet tersebut.
Hal ini semakin kuat dengan adanya  penilitian yang dilakukan oleh Hardi & Tee dalam jurnalnya bahwa Menggunakan internet mungkin bermanfaat atau baik ketika disimpan pada tingkat “normal”, namun tingkat tinggi penggunaan internet yang mengganggu kehidupan sehari-hari telah dikaitkan dengan berbagai masalah, termasuk penurunan psikososial rincian kesejahteraan, hubungan dan mengabaikan domestik, akademik dan tanggung jawab bekerja Sebuah studi epidemiologi baru-baru ini oleh Stanford University peneliti medis menunjukkan bahwa menggunakan internet bermasalah adalah kekhawatiran. Telepon survei mereka dari 2513 rumah tangga mengungkapkan bahwa satu dari delapan orang Amerika menunjukkan penanda potensi masalah untuk penggunaan internet yang berlebihan.
Neurotisisme dan dukungan dari jaringan sosial online adalah prediktor signifikan penggunaan internet yang berlebihan. Pengguna yang berlebihan ditemukan lebih muda dan kurang berpengalaman dalam menggunakan komputer dari pengguna rata-rata atau kecanduan..
Penggunaan internet yang berlebihan mencapai presentase 52% sangat jauh berbeda dengan yang kecanduan internet yang hanya mencapai 8% saja. Walaupun masalah kecanduan internet hanya mencapai presentase yang sedikit, tetapi melihat presentase penggunaan internet yang berlebihan mencapai 52% perlu diperhatikan lagi permasalahan ini, karena kecanduan internet bermula dari keasyikan kita berlama-lama menggunakan internet, lambat laun kita akan merasa cemas dengan tidak bermain internet, dan lama-kelamaan akan menjadi pecandu internet yang sulit lepas dari internet dan berdampak kurang baik dalam aspek psikologis (neuroticism, extraversion, kecemasan sosial, kesepian emosional, kesepian sosial, dukungan sosial, dan dukungan sosial internet).
Perkembangan internet juga menyuguhkan banyak penawaran yang menarik alih-alih menggunakan internet untuk menyelesaikan tugas sekolah atau pekerjaan, kenyataannya pada game online. Remaja membutuhkan efikasi diri akademik dan keterampilan social untuk memenuhi tanggung jawab perkembangannya dalam berprestasi dan relasi social yang positif dan perilaku adiksi game online pada remaja yang marak saat ini diduga berhubungan dengan kurangnya kompetensi-kompetensi tersebut dalam diri remaja, hal ini tampak dari fenomena  adiksi game online di salah satu kota di Indonesia yang menunjukkan dampak negative. Pencurian oleh empat orang remaja yang nekat mencuri karena kecanduan game online Point blank, permasalahan yang mungkin terjadi dalam kehidupan nyata tersebut yaitu kepercayaan diri yang rendah, gambaran diri yang buruk, kurang mampu mengontrol hidup. Merasa tidak berguna dan mempertahankan relasi. Hal-hal tersebut meninmbulkan tekanan pada diri seseorang bentuk-bentuk permasalahan tersebut menjadi motivasi remaja untuk menggunakan waktu dan terjadi keterikatan diri terhadap game online yang memungkinkan antar pemain dapat berinteraksi  menambah peluang individu membangun relasi melalui dunia virtual.
mpuan bahasa dan emosi.
·         Salah dampak psikologi yang bisa terjadi dalam ilmu komputer
o  Efek Psikologis Facebook bagi Kesehatan Mental
Beberapa waktu lalu muncul laporan mengenai tanda-tanda orang kecanduan Facebook atau situs jejaring sosial lainnya, misalnya Anda mengubah status lebih dari dua kali sehari dan rajin mengomentari perubahan status teman. Anda juga rajin membaca profil teman lebih dari dua kali sehari meski ia tidak mengirimkan pesan atau men-tag Anda di fotonya. Laporan terbaru dari The Daily Mail menyebutkan, kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental. Hal ini memang bertolak belakang dengan tujuan dibentuknya situs-situs jejaring sosial, di mana pengguna diiming-imingi untuk dapat menemukan teman-teman lama atau berkomentar mengenai apa yang sedang terjadi pada rekan Anda saat ini.
Suatu hubungan mulai menjadi kering ketika para individunya tak lagi menghadiri sosial gathering, menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih memilih berlama-lama menatap komputer (atau ponsel). Ketika akhirnya berinteraksi dengan rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena "berpisah" dari komputernya.
Si pengguna akhirnya tertarik ke dalam dunia artifisial. Seseorang yang teman-teman utamanya adalah orang asing yang baru ditemui di Facebook atau Friendster akan menemui kesulitan dalam berkomunikasi secara face-to-face. Perilaku ini dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan), demikian menurut Dr Aric Sigman dalam The Biologist, jurnal yang dirilis oleh The Institute of Biology.
Pertemuan secara face-to-face memiliki pengaruh pada tubuh yang tidak terlihat ketika mengirim e-mail. Level hormon seperti oxytocin yang mendorong orang untuk berpelukan atau saling berinteraksi berubah, tergantung dekat atau tidaknya para pengguna. Beberapa gen, termasuk gen yang berhubungan dengan sistem kekebalan dan respons terhadap stres, beraksi secara berbeda, tergantung pada seberapa sering interaksi sosial yang dilakukan seseorang dengan yang lain.
Menurutnya, media elektronik juga menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. "Salah satu perubahan yang paling sering dilontarkan dalam kebiasaan sehari-hari penduduk Inggris adalah pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari. Kurang dari dua dekade, jumlah orang yang mengatakan bahwa tidak ada orang yang dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting menjadi berlipat”. Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, Anda dapat mengalami cidera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer. Jika pada malam hari Anda masih sibuk mengomentari status teman Anda, Anda juga kekurangan waktu tidur. Kehilangan waktu tidur dalam waktu lama dapat menyebabkan kantuk berkepanjangan, sulit berkonsentrasi, dan depresi dari sistem kekebalan. Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer juga akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas. Tidak heran jika Dr Sigman mengkhawatirkan arah dari masalah ini. "Situs jejaring sosial seharusnya dapat menjadi bumbu dari kehidupan sosial kita, namun yang kami temukan sangat berbeda. Kenyataannya situs-situs tersebut tidak menjadi alat yang dapat meningkatkan kualitas hidup, melainkan alat yang membuat kita salah arah," tegasnya. Namun, bila aktivitas Facebook Anda masih sekadar sign in, mengonfirmasi friend requests, lalu sign out, tampaknya Anda tak perlu khawatir bakal terkena risiko kanker, stroke, bahkan menderita pikun.
Memang di jaman yang serba modern dan berkembang pesatnya teknologi seperti sekarang ini, banyak menimbulkan hal yang negatif maupun positif, seperti contoh diatas tetang jejaring sosial hal negatifnya cenderung orang jadi malas untuk bertemu secara lansung dengan orang lain, cenderung berdiam diri dan menghabiskan waktu di depan computer, tetapi menurut saya ada pun hal positif pada jejaring sosial yaitu mendekat kan yang jauh, coba bayangkan jika kita waktu dulu untuk berkomunikasi dengan saudara yang di luar kota kita harus mengirim surat lewat kantor pos, itu pun tidak langsung sampai, paling cepat 1 hari baru sampai, dan balasan suratnya pun lama, tetapi dengan adanya jejaring sosial kita lebih mudah untuk berkomunikasi dengan saudara – saudara kita di luar kota. Biaya nya pun murah dan waktu nya pun cepat, tidak hanya mengirim pesan tetapi kita juga bisa mengirim foto dan lain – lain. Sebenarnya masih banyak hal positif tetang internet semua bidang ilmu berhubungan dengan internet, sekarang ada juga orang yang membuka layanan jasa konseling lewat internet, jadi banyak banget manfaat internet yang positif.

C.     Kesimpulan
Dengan berbagai ekspektasi kemajuan teknologi ini manusia diharapkan dapat banyak terbantu aktivitasnya dan lebih produktif meskipun harus tetap waspada supaya terhindari efek negatif kemajuan teknologi. Adanya kemajuan teknologi pada masa depan sangatlah penting, walaupun kita tahu pada dasarnya semakin canggihnya suatu teknologi akan semakin banyak pula efek yang akan diberikan, baik positif maupun negatif.
Disini kita bisa melihat bahwa banyak sekali kasus negatif yang awal mulanya dalam penggunaan komputer terutama saat kita menggunakan jejaring sosial, maka kita sebagai makhluk yang intelektual harus bisa menggunakan atau memanfaatkan jejaring sosial secara maksimal atau digunakan secara positif, dan menjaga mental kita agar kita dapat menggunakan jejaring sosial secara baik

D.    Referensi :
Barry Schlosser. Masa Depan Psikologi dan Teknologi dalam Penilaian. http://ssc.sagepub.com/content/9/4/575.short.
R, Haris (2010). Pengaruh Ilmu Komputer, Psikologi Cognitive dan Linguistik Ergonomi terhadap IMK

Minggu, 23 Desember 2012

TUGAS SISTEM PAKAR PSIKOLOGI








A.    Definisi FOBIA
Phobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.
Kata “phobia” sendiri berasal dari istilah Yunani phobos yang berarti lari (fight), takut dan panik (panic-fear), takut hebat (terror). Istilah ini memang dipakai sejak zaman Hippocrates.
Walaupun ada ratusan macam phobia tetapi pada dasarnya phobia-phobia tersebut merupakan bagian dari 3 jenis phobia, yang menurut buku DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorder IV) ketiga jenis phobia itu adalah:
1.      Phobia sederhana atau spesifik (Phobia terhadap suatu obyek/keadaan tertentu) seperti pada binatang, tempat tertutup, ketinggian, dan lain lain.
2.      Fobia sosial (Phobia terhadap pemaparan situasi sosial) seperti takut jadi pusat perhatian, orang seperti ini senang menghindari tempat-tempat ramai.
3.      Fobia kompleks (Phobia terhadap tempat atau situasi ramai dan terbuka misalnya di kendaraan umum/mall) orang seperti ini bisa saja takut keluar rumah.

B.     Penyebab terjadinya Fobia
a.       Genetika : Penelitian telah menunjukkan bahwa fobia tertentu dapat berjalan dalam keluarga. Misalnya, kembar yang dibesarkan secara terpisah, di lokasi yang berbeda, dapat mengembangkan fobia sama. Namun, banyak orang dengan fobia tidak memiliki kerabat dengan kondisi tersebut.
b.      Faktor budaya : Beberapa fobia hanya terjadi pada kelompok budaya tertentu. Contohnya adalah taijin kyofusho, fobia sosial yang muncul hampir secara eksklusif di Jepang. Ini adalah takut menyinggung atau merugikan orang lain dalam situasi sosial. Hal ini sangat berbeda dari fobia sosial tradisional, di mana penderita takut menjadi pribadi malu pada dipermalukan. .Oleh karena itu mungkin bahwa budaya memainkan beberapa peran dalam pembangunan fobia.
c.       Pengalaman Hidup: Banyak fobia yang berbasis di kehidupan nyata peristiwa yang mungkin atau mungkin tidak sadar diingat. Sebuah fobia anjing, misalnya, mungkin berasal dari diserang sebagai anak kecil.. Sebuah fobia sosial dapat berkembang dari kecanggungan remaja atau anak-anak bullying.

C.    Akibat dari Fobia
1.      Membatasi hidup; Salah satu kriteria utama untuk mendiagnosis fobia adalah bahwa hal itu membatasi hidup di alam. Tergantung pada apa fobia Anda, Anda mungkin menemukan itu sebuah perjuangan nyata untuk menjalankan tugas, pergi keluar dengan teman-teman atau bahkan membuatnya bekerja setiap hari. Keterbatasan ini dapat membuat Anda merasa terisolasi.. Anda mungkin bertanya-tanya mengapa Anda tidak seperti orang lain. Anda mungkin memiliki kesulitan menjaga teman-teman. Anda mungkin menjadi tertutup dan tertekan.
2.      Memalukan; Fobia dapat menyebabkan situasi yang canggung dan memalukan. Bagaimana Anda menjelaskan kepada teman terbaik Anda bahwa Anda tidak pernah dapat mengunjungi rumahnya karena dia memiliki anjing? Bagaimana Anda menolak perjalanan ke Bahama dengan cinta baru karena Anda tidak bisa membawa diri untuk naik pesawat?  Fobia sosial dapat sangat sulit untuk.mengelola, karena ketakutan yang mendasari adalah penghinaan. Memiliki reaksi fobia dapat merasakan memalukan, memperkuat rasa takut dan membuat fobia lebih sulit untuk mengelola.
3.      Merasa keluar dari Kontrol ,Mungkin salah satu komponen emosi terburuk dari fobia adalah keluar dari perasaan kontrol.. Anda mungkin memahami bahwa Anda fobia adalah irasional, tetapi tidak peduli seberapa keras Anda mencoba Anda tidak bisa mendapatkannya di bawah kontrol.. Anda bertanya-tanya apa akan seperti untuk hanya menjalani hidup Anda tanpa khawatir bahwa Anda mungkin datang ke dalam kontak dengan yang Anda takut.
4.      Tak berdaya; Berdaya mungkin muncul ketika Anda menyadari bahwa Anda fobia berada di luar kendali. Anda mungkin merasa bahwa tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk menyembuhkan. Anda mungkin berasumsi bahwa Anda akan selalu memiliki fobia Anda.. Anda mungkin ingin segala sesuatunya berbeda, tetapi merasa bahwa mereka tidak akan pernah. Jika fobia Anda menyebabkan salah satu pikiran atau perasaan, adalah penting untuk mencari pengobatan . Seperti gangguan mental, mudah untuk fobia memiliki dampak jauh melampaui gejala dasar. Mengobati fobia akhirnya akan membantu untuk mengurangi perasaan negatif malu dan tidak berdaya. Sementara Anda dalam perawatan, Anda mungkin menemukan bahwa beberapa perasaan negatif tetap.. Beritahu profesional kesehatan mental Anda.. Terapi lebih lanjut, mungkin dari psikodinamik sudut pandang, dapat membantu Anda untuk memilah-milah perasaan dan kekhawatiran Anda.. Sementara Anda menjalani pengobatan, Anda mungkin menemukan bahwa self-help metode dan teknik relaksasi dapat membantu mengurangi gejala.

D.    Macam – Macam Fobia
1.      Ablutophobia: Rasa takut untuk mandi, mencuci, atau membersihkan badan. Banyak ditemukan pada anak-anak dan kaum wanita dibandingkan pria.
2.      Alektorophobia: Rasa takut berlebihan terhadap ayam. Bahkan ada sebagian orang yang sudah dilanda gelombang ketakutan saat melihat bulu atau telur ayam. Sementara untuk sebagian orang, rasa takutnya itu hanya sebatas menyentuh daging ayam yang belum dimasak.
3.      Bromidrosiphobia: Jarang sekali ada orang yang berpikir bahwa ia memiliki bau badan. Namun, orang-orang yang mengalami bromidrosiphobia selalu dihantui rasa takut berlebihan bahwa badannya mengeluarkan aroma yang sangat bau, sehingga bisa membuat orang lain pergi.
4.      Caligynephobia: Rasa takut berlebihan terhadap wanita yang cantik. Hal ini bisa dialami baik oleh wanita maupun pria. Rasa takut ini kemungkinan muncul akibat pengalaman buruk dengan wanita cantik.
5.      Somniphobia: Orang-orang yang mengalami kondisi ini merasa takut untuk pergi tidur, karena mereka juga takut tidak akan bisa terbangun lagi atau akan bermimpi buruk. Kebanyakan penderita fobia ini akan minum minuman atau pil mengandung kafein, sehingga bisa tetap terjaga. Sayang sekali, padahal tidur sangat penting bagi kesehatan dan jiwa, ya.
6.      Dendrophobia: Rasa takut terhadap pohon dan hutan. Penderitanya akan merasa takut untuk memasuki area hutan atau semak-semak berdaun lebat. Mereka mungkin percaya bahwa pohon akan bisa melukai mereka. Apalagi ditambah dengan kegelapan di dalam hutan dan desiran angin yang bisa membuat mereka semakin takut dan dilumpuhkan rasa takut.
7.      Heliophobia : rasa takut terhadap matahari dan sinarnya. Para penderitanya akan memilih untuk selalu berada di dalam ruangan dan menutup semua jendela atau celah-celah yang bisa diterobos oleh sinar matahari. Tak jarang, para penderita fobia ini sering diberi julukan "vampir" karena takut terhadap sinar matahari langsung.
8.      Ichthyophobia: Rasa takut terhadap ikan, entah dalam kondisi hidup ataupun mati, baik yang ada di laut maupun di atas piring makan. Kemungkinan besar, tampilan ikan dengan matanya yang besar dan badannya yang berlendir itu merupakan pemicu timbulnya fobia aneh ini. Sementara untuk fobia terhadap ikan hiu, telah ada istilah spesifiknya, yaitu galeophobia. Fobia ikan hiu ini banyak dipicu oleh banyaknya tampilan seputar ikan hiu dan tragedi yang bisa disebabkan ikan ini, yang banyak terdapat di televisi maupun film.
9.      Mageirocophobia : rasa ketakutan berlebihan terhadap aktivitas memasak. Terkadang, fobia ini diasosiasikan dengan tindakan memasak untuk orang lain atau kelompok yang besar. Namun, pada beberapa kasus ekstrem ditemukan, penderitanya bahkan tidak bisa memasak makanan yang sederhana seperti roti panggang atau telur goreng!
10.   Nomophobia: Fobia yang satu ini relatif baru dan berkaitan dengan tren. Nomophobia adalah fobia yang muncul ketika tidak bisa mengakses kontak yang terdapat di ponsel, baik karena ponselnya hilang, habis baterai, atau kehilangan jangkauan sinyal.


E.     Cara Mengatasi FOBIA
a.      Terapi berbicara.
Perawatan ini seringkali efektif untuk mengatasi berbagai fobia. Jenis terapi bicara yang bisa digunakan adalah:
1.      Konseling: konselor biasanya akan mendengarkan permasalahan seseorang, seperti ketakutannya saat berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya fobia. Setelah itu konselor akan memberikan cara untuk mengatasinya.
2.      Psikoterapi: seorang psikoterapis akan menggunakan pendekatan secara mendalam untuk menemukan penyebabnya dan memberi saran bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
3.      Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioural Therapy/CBT): yaitu suatu konseling yang akan menggali pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam rangka mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk melawan fobia.
b.      Terapi pemaparan diri (Desensitisation).
Orang yang mengalami fobia sederhana bisa diobati dengan menggunakan bentuk terapi perilaku yang dikenal dengan terapi pemaparan diri. Terapi ini dilakukan secara bertahap selama periode waktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi yang membuatnya takut. Secara perlahan-lahan seseorang akan mulai merasa tidak cemas atau takut lagi terhadap hal tersebut. Kadang-kadang dikombinasikan dengan pengobatan dan terapi perilaku.
c.       Menggunakan obat-obatan.
Penggunaan obat sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengatasi fobia, karena biasanya dengan terapi bicara saja sudah cukup berhasil. Namun, obat-obatan ini dipergunakan untuk mengatasi efek dari fobia seperti cemas yang berlebihan.
Terdapat 3 jenis obat yang direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan, yaitu
1. Antidepresan: obat ini sering diresepkan untuk mengurangi rasa cemas,
penggunaannya  dizinkan untuk mengatasi fobia yang berhubungan dengan sosial   (social phobia).
2. Obat penenang: biasanya menggunakan obat yang mengandung turunan benzodiazepines. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan yang parah, tapi dosis yang digunakan harus serendah mungkin dan penggunaannya sesingkat mungkin yaitu maksimal 4 minggu. Ini dikarenakan obat tersebut berhubungan efek ketergantungan.
3.  Beta-blocker: obat ini biasanya digunakan untuk mengobati masalah yang berhubungan dengan kardiovaskular, seperti masalah jantung dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Karena berguna untuk mengurangi kecemasan yang disertai detak jantung tak beraturan.

F.     Teknik untuk penyembuhan Fobia diantaranya adalah sbb:

1.      Hypnotheraphy: Penderita fobia diberi sugesti-sugesti untuk menghilangkan phobia.
2.      Flooding: Exposure Treatment yang ekstrim. Si penderita phobia yang ngeri kepada anjing (cynophobia), dimasukkan ke dalam ruangan dengan beberapa ekor anjing jinak, sampai ia tidak ketakutan lagi.
3.      Desentisisasi Sistematis: Dilakukan exposure bersifat ringan. Si penderita phobia yang takut akan anjing disuruh rileks dan membayangkan berada ditempat cagar alam yang indah dimana si penderita didatangi oleh anjing-anjing lucu dan jinak.
4.      Abreaksi: Si penderita phobia yang takut pada anjing dibiasakan terlebih dahulu untuk melihat gambar atau film tentang anjing, bila sudah dapat tenang baru kemudian dilanjutkan dengan melihat objek yang sesungguhnya dari jauh dan semakin dekat perlahan-lahan. Bila tidak ada halangan maka dapat dilanjutkan dengan memegang anjing dan bila phobia-nya hilang mereka akan dapat bermain-main dengan anjing. Memang sih bila phobia yang dikarenakan pengalaman traumatis lebih sulit dihilangkan.
5.      Reframing: Penderita phobia disuruh membayangkan kembali menuju masa lampau dimana permulaannya si penderita mengalami phobia, ditempat itu dibentuk suatu manusia baru yang tidak takut lagi pada phobia-nya.