CAIIANK
Sabtu, 12 Januari 2013
Selasa, 08 Januari 2013
Pengaruh Psikologis Seseorang Saat Menggunakan Komputer
A. Pendahuluan
Komputer belum sangat lama, namun telah
menjadi hampir sebuah kebutuhan di dunia sekarang ini. Orang-orang sekarang
menggunakan komputer untuk berbelanja, berkomunikasi, dan belajar-untuk
beberapa aplikasi.
Teknologi adalah membuat seluruh dunia
datang bersama-sama. Orang-orang bahkan menggunakan komputer dalam transaksi
bisnis mereka. Ada orang yang telah membentuk hubungan erat dengan komputer di
bidangnya masing-masing, seperti tambang, psikologi.
B. Pembahasan
Komputer adalah alat yang dipakai
untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan.
Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang
perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu,
tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal
mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah
aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan
dengan matematika. Kebutuhan komputer pada saat ini sudah menjadi suatu
kewajiban. Karena banyaknya pekerjaan yang membutuhhkan alat canggih
dan multifungsi ini. Salah satu bidang yang membutuhkan komputer adalah
psikologi.
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan
yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. Beberapa
kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:
1. Psikologi
perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang
mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku
seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat
dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam
konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi
kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari
individu tersebut.
2. Psikologi
sosial
Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :
a.
Studi tentang pengaruh sosial terhadap
proses individu, misalnya : studi tentang persepsi, motivasi proses belajar,
atribusi (sifat)
b. Studi
tentang proses-proses individual bersama, bahasa, sikap sosial,
perilaku meniru dan lain-lain.
c. Studi
tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi, hubungan
kekuasaan,kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.
3. Psikologi
kepribadian
Psikologi Kepribadian adalah bidang studi psikologi
yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi
perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari
perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri
dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.
4. Psikologi
kognitif
Psikologi kognitif adalah bidang studi psikologi
yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: persepsi proses belajar, kemampuan
memori, atensi.
Teori psikologi memberikan kontribusi yang
besar terhadap pengertian ilmu komputer.Psikologi memperhatikan hal-hal tentang
pengertian, model, ramalan dan penjelasantentang apa yang menjadi fenomena yang
paling kompleks secara keseluruhan, yaitu perilaku manusia. Psikologi
mendekatkan studi perilaku manusia dari sudut usaha pengenalan stuktur
mental dan memprosesnya. Metode psikologi meliputi observasi,survey, eksperimen
laboratorium, studi kasus, simulasi dan bentuk-bentuk penelitian laintentang
banyak aspek dari perilaku manusia yang berbeda-beda. Teori psikologi
meliputitopik yang lebih besar lagi yaitu motivasi, emosi dan kesadaran,
sosial, aspek biologi danorganisasi yaitu pembentukan manusia dan pendewasaan
dari lahir hingga meninggal danaspek perilaku manusia yang normal dan tidak
normal. Sangat sulit dikatakan bidang psikologi yang mana yang relevan
terhadap ilmu komputer karena semua aspek dari perilaku manusiamempunyai
pengaruh terhadap interaksi manusia ke komputer dan komputer mempengaruhi
perilaku manusia dalam segala cara. Perancang dan pembentuk sistemkomputer
dibutuhkan untuk membuat keputusan berdasarkan asumsi pengetahuan pemakai.
Teknologi internet juga sangat mempengaruhi perilaku manusia, dimana teknologi
ini dapat menghubungkan antara satu computer dengan computer
lain dibelahan dunia lain.
Pada suatu penelitian diketahui bahwa individu
dalam tahap dewasa awal dengan tugas perkembangan yaitu memiliki hubungan intim
dengan orang lain maka hubungan intimacy merupakan unsure pokok dalam kepuasan
suatu hubungan, jika individu tersebut tidak berhasil mengembangkan intimacy
tersebut maka ia akan mengalami isolasi dan merasaka loneliness (Erikson dalam
Tuapattimaja & Rahayu). Saat ini internet dianggap sebagai salah satu cara
mengurangi loneliness. Internet telah menghubungkan computer-komputer lain
dibelahan dunia lain. Penggunaan internet sebagai salah satu cara untuk
mengburangi loneliness . pada individu yang mengalami loneliness apabila ia
banyak menghabiskan waktu banyak waktu sendirian di depan computer baik di
kantor maupun dirumahnya maka orang tersebut akan menyediakan waktu lebih
sedikit untuk hubungan tatap muka di dunia nyata dan mengurangi kesempatannya
untuk berinteraksi dengan orang lain.
Internet addiction oleh Young (dalam
Tuapattimaja & Rahayu) diungkapkan sebagai sebuah syndrome yang ditandai
dengan menghabiskan banyak waktu dalam menggunakan internet dan tidak mampu
mengontrol penggunaannya saat online, orang-orang yang menunjukkan syndrome ini
akan merasa cemas, depresi,atau hampa saat tidak online di internet serta
menyebabkan korbannya mulai menyembunyikan tingkat ketergantungannya terhadap
internet tersebut.
Hal ini semakin kuat dengan
adanya penilitian yang dilakukan oleh Hardi & Tee dalam
jurnalnya bahwa Menggunakan internet mungkin bermanfaat atau baik ketika
disimpan pada tingkat “normal”, namun tingkat tinggi penggunaan internet yang
mengganggu kehidupan sehari-hari telah dikaitkan dengan berbagai masalah,
termasuk penurunan psikososial rincian kesejahteraan, hubungan dan mengabaikan
domestik, akademik dan tanggung jawab bekerja Sebuah studi epidemiologi
baru-baru ini oleh Stanford University peneliti medis menunjukkan bahwa
menggunakan internet bermasalah adalah kekhawatiran. Telepon survei mereka dari
2513 rumah tangga mengungkapkan bahwa satu dari delapan orang Amerika
menunjukkan penanda potensi masalah untuk penggunaan internet yang berlebihan.
Neurotisisme dan dukungan dari jaringan
sosial online adalah prediktor signifikan penggunaan internet yang berlebihan.
Pengguna yang berlebihan ditemukan lebih muda dan kurang berpengalaman dalam
menggunakan komputer dari pengguna rata-rata atau kecanduan..
Penggunaan internet yang berlebihan
mencapai presentase 52% sangat jauh berbeda dengan yang kecanduan internet yang
hanya mencapai 8% saja. Walaupun masalah kecanduan internet hanya mencapai
presentase yang sedikit, tetapi melihat presentase penggunaan internet yang
berlebihan mencapai 52% perlu diperhatikan lagi permasalahan ini, karena
kecanduan internet bermula dari keasyikan kita berlama-lama menggunakan
internet, lambat laun kita akan merasa cemas dengan tidak bermain internet, dan
lama-kelamaan akan menjadi pecandu internet yang sulit lepas dari internet dan
berdampak kurang baik dalam aspek psikologis (neuroticism, extraversion,
kecemasan sosial, kesepian emosional, kesepian sosial, dukungan sosial, dan
dukungan sosial internet).
Perkembangan internet juga menyuguhkan
banyak penawaran yang menarik alih-alih menggunakan internet untuk
menyelesaikan tugas sekolah atau pekerjaan, kenyataannya pada game online.
Remaja membutuhkan efikasi diri akademik dan keterampilan social untuk memenuhi
tanggung jawab perkembangannya dalam berprestasi dan relasi social yang positif
dan perilaku adiksi game online pada remaja yang marak saat ini diduga
berhubungan dengan kurangnya kompetensi-kompetensi tersebut dalam diri remaja,
hal ini tampak dari fenomena adiksi game online di salah satu kota
di Indonesia yang menunjukkan dampak negative. Pencurian oleh empat orang
remaja yang nekat mencuri karena kecanduan game online Point blank,
permasalahan yang mungkin terjadi dalam kehidupan nyata tersebut yaitu
kepercayaan diri yang rendah, gambaran diri yang buruk, kurang mampu mengontrol
hidup. Merasa tidak berguna dan mempertahankan relasi. Hal-hal tersebut
meninmbulkan tekanan pada diri seseorang bentuk-bentuk permasalahan tersebut
menjadi motivasi remaja untuk menggunakan waktu dan terjadi keterikatan diri
terhadap game online yang memungkinkan antar pemain dapat
berinteraksi menambah peluang individu membangun relasi melalui
dunia virtual.
mpuan bahasa dan emosi.
·
Salah dampak psikologi yang bisa terjadi
dalam ilmu komputer
o
Efek Psikologis Facebook bagi Kesehatan
Mental
Beberapa waktu lalu muncul laporan
mengenai tanda-tanda orang kecanduan Facebook atau situs jejaring sosial
lainnya, misalnya Anda mengubah status lebih dari dua kali sehari dan rajin
mengomentari perubahan status teman. Anda juga rajin membaca profil teman lebih
dari dua kali sehari meski ia tidak mengirimkan pesan atau men-tag Anda di
fotonya. Laporan terbaru dari The Daily Mail menyebutkan, kecanduan situs
jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga bisa membahayakan kesehatan
karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri
dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon,
fungsi urat nadi, dan merusak performa mental. Hal ini memang bertolak
belakang dengan tujuan dibentuknya situs-situs jejaring sosial, di mana
pengguna diiming-imingi untuk dapat menemukan teman-teman lama atau
berkomentar mengenai apa yang sedang terjadi pada rekan Anda saat ini.
Suatu hubungan mulai menjadi kering
ketika para individunya tak lagi menghadiri sosial gathering, menghindari
pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih memilih berlama-lama
menatap komputer (atau ponsel). Ketika akhirnya berinteraksi dengan
rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena "berpisah" dari
komputernya.
Si pengguna akhirnya tertarik ke dalam
dunia artifisial. Seseorang yang teman-teman utamanya adalah orang asing yang
baru ditemui di Facebook atau Friendster akan menemui kesulitan dalam
berkomunikasi secara face-to-face. Perilaku ini dapat meningkatkan risiko
kesehatan yang serius, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia
(kepikunan), demikian menurut Dr Aric Sigman dalam The Biologist, jurnal
yang dirilis oleh The Institute of Biology.
Pertemuan secara face-to-face memiliki
pengaruh pada tubuh yang tidak terlihat ketika mengirim e-mail. Level hormon
seperti oxytocin yang mendorong orang untuk berpelukan atau saling berinteraksi
berubah, tergantung dekat atau tidaknya para pengguna. Beberapa gen, termasuk
gen yang berhubungan dengan sistem kekebalan dan respons terhadap stres,
beraksi secara berbeda, tergantung pada seberapa sering interaksi sosial yang
dilakukan seseorang dengan yang lain.
Menurutnya, media elektronik juga menghancurkan
secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk
mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. "Salah satu
perubahan yang paling sering dilontarkan dalam kebiasaan sehari-hari penduduk
Inggris adalah pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit
per hari. Kurang dari dua dekade, jumlah orang yang mengatakan bahwa tidak ada
orang yang dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting menjadi berlipat”.
Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau
memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, Anda dapat mengalami cidera
tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum
terjadi pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja
komputer. Jika pada malam hari Anda masih sibuk mengomentari status teman
Anda, Anda juga kekurangan waktu tidur. Kehilangan waktu tidur dalam waktu lama
dapat menyebabkan kantuk berkepanjangan, sulit berkonsentrasi, dan depresi dari
sistem kekebalan. Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer juga
akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan
kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas. Tidak heran jika Dr Sigman
mengkhawatirkan arah dari masalah ini. "Situs jejaring sosial seharusnya
dapat menjadi bumbu dari kehidupan sosial kita, namun yang kami temukan sangat berbeda.
Kenyataannya situs-situs tersebut tidak menjadi alat yang dapat meningkatkan
kualitas hidup, melainkan alat yang membuat kita salah arah," tegasnya.
Namun, bila aktivitas Facebook Anda masih sekadar sign in, mengonfirmasi friend
requests, lalu sign out, tampaknya Anda tak perlu khawatir bakal terkena risiko
kanker, stroke, bahkan menderita pikun.
Memang di jaman yang serba modern dan
berkembang pesatnya teknologi seperti sekarang ini, banyak menimbulkan hal yang
negatif maupun positif, seperti contoh diatas tetang jejaring sosial hal
negatifnya cenderung orang jadi malas untuk bertemu secara lansung dengan orang
lain, cenderung berdiam diri dan menghabiskan waktu di depan computer, tetapi
menurut saya ada pun hal positif pada jejaring sosial yaitu mendekat kan yang
jauh, coba bayangkan jika kita waktu dulu untuk berkomunikasi dengan saudara
yang di luar kota kita harus mengirim surat lewat kantor pos, itu pun tidak
langsung sampai, paling cepat 1 hari baru sampai, dan balasan suratnya pun
lama, tetapi dengan adanya jejaring sosial kita lebih mudah untuk berkomunikasi
dengan saudara – saudara kita di luar kota. Biaya nya pun murah dan waktu nya
pun cepat, tidak hanya mengirim pesan tetapi kita juga bisa mengirim foto dan
lain – lain. Sebenarnya masih banyak hal positif tetang internet semua bidang
ilmu berhubungan dengan internet, sekarang ada juga orang yang membuka layanan
jasa konseling lewat internet, jadi banyak banget manfaat internet yang
positif.
C. Kesimpulan
Dengan berbagai ekspektasi kemajuan teknologi
ini manusia diharapkan dapat banyak terbantu aktivitasnya dan lebih produktif
meskipun harus tetap waspada supaya terhindari efek negatif kemajuan teknologi.
Adanya kemajuan teknologi pada masa depan sangatlah penting, walaupun kita tahu
pada dasarnya semakin canggihnya suatu teknologi akan semakin banyak pula efek
yang akan diberikan, baik positif maupun negatif.
Disini kita bisa melihat bahwa banyak
sekali kasus negatif yang awal mulanya dalam penggunaan komputer terutama saat
kita menggunakan jejaring sosial, maka kita sebagai makhluk yang intelektual
harus bisa menggunakan atau memanfaatkan jejaring sosial secara maksimal atau
digunakan secara positif, dan menjaga mental kita agar kita dapat menggunakan
jejaring sosial secara baik
D. Referensi
:
Barry Schlosser. Masa Depan Psikologi
dan Teknologi dalam Penilaian. http://ssc.sagepub.com/content/9/4/575.short.
R, Haris (2010). Pengaruh Ilmu
Komputer, Psikologi Cognitive dan Linguistik Ergonomi terhadap IMK
Minggu, 23 Desember 2012
TUGAS SISTEM PAKAR PSIKOLOGI
A. Definisi
FOBIA
Phobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu
hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang
mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit
dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh
teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan
seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara
seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa
lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak
atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut
menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun
menakutkan.
Kata
“phobia” sendiri berasal dari istilah Yunani “phobos” yang berarti
lari (fight), takut dan panik
(panic-fear), takut hebat (terror). Istilah ini memang dipakai sejak zaman
Hippocrates.
Walaupun
ada ratusan macam phobia tetapi pada dasarnya phobia-phobia tersebut merupakan
bagian dari 3 jenis phobia, yang menurut buku DSM-IV (Diagnostic and
Statistical Manual for Mental Disorder IV) ketiga jenis phobia itu adalah:
1. Phobia
sederhana atau spesifik
(Phobia terhadap suatu obyek/keadaan tertentu) seperti pada binatang, tempat
tertutup, ketinggian, dan lain lain.
2. Fobia
sosial (Phobia terhadap pemaparan situasi
sosial) seperti takut jadi pusat perhatian, orang seperti ini senang
menghindari tempat-tempat ramai.
3. Fobia
kompleks (Phobia terhadap tempat atau
situasi ramai dan terbuka misalnya di kendaraan umum/mall) orang seperti ini
bisa saja takut keluar rumah.
B.
Penyebab
terjadinya Fobia
a. Genetika : Penelitian
telah menunjukkan bahwa fobia tertentu dapat berjalan dalam keluarga. Misalnya,
kembar yang dibesarkan secara terpisah, di lokasi yang berbeda, dapat
mengembangkan fobia sama. Namun, banyak orang dengan fobia tidak memiliki
kerabat dengan kondisi tersebut.
b. Faktor budaya : Beberapa
fobia hanya terjadi pada kelompok budaya tertentu. Contohnya adalah taijin
kyofusho, fobia sosial yang muncul hampir secara eksklusif di Jepang. Ini
adalah takut menyinggung atau merugikan orang lain dalam situasi sosial. Hal
ini sangat berbeda dari fobia sosial tradisional, di mana penderita takut
menjadi pribadi malu pada dipermalukan. .Oleh karena itu mungkin bahwa budaya
memainkan beberapa peran dalam pembangunan fobia.
c. Pengalaman Hidup: Banyak
fobia yang berbasis di kehidupan nyata peristiwa yang mungkin atau mungkin
tidak sadar diingat. Sebuah fobia anjing, misalnya, mungkin berasal dari
diserang sebagai anak kecil.. Sebuah fobia sosial dapat berkembang dari
kecanggungan remaja atau anak-anak bullying.
C.
Akibat dari Fobia
1. Membatasi hidup; Salah
satu kriteria utama untuk mendiagnosis fobia
adalah bahwa hal itu membatasi hidup di alam. Tergantung pada apa fobia Anda,
Anda mungkin menemukan itu sebuah perjuangan nyata untuk menjalankan tugas,
pergi keluar dengan teman-teman atau bahkan membuatnya bekerja setiap hari.
Keterbatasan ini dapat membuat Anda merasa terisolasi.. Anda mungkin bertanya-tanya
mengapa Anda tidak seperti orang lain. Anda mungkin memiliki kesulitan menjaga
teman-teman. Anda mungkin menjadi tertutup dan tertekan.
2. Memalukan; Fobia dapat
menyebabkan situasi yang canggung dan memalukan. Bagaimana Anda menjelaskan
kepada teman terbaik Anda bahwa Anda tidak pernah dapat mengunjungi rumahnya
karena dia memiliki anjing? Bagaimana Anda menolak perjalanan ke Bahama dengan
cinta baru karena Anda tidak bisa membawa diri untuk naik pesawat? Fobia sosial dapat
sangat sulit untuk.mengelola, karena ketakutan yang mendasari adalah
penghinaan. Memiliki reaksi fobia dapat
merasakan memalukan, memperkuat rasa takut dan membuat fobia lebih sulit untuk
mengelola.
3. Merasa keluar dari
Kontrol ,Mungkin salah satu komponen emosi terburuk dari fobia adalah keluar
dari perasaan kontrol.. Anda mungkin memahami bahwa Anda fobia adalah
irasional, tetapi tidak peduli seberapa keras Anda mencoba Anda tidak bisa
mendapatkannya di bawah kontrol.. Anda bertanya-tanya apa akan seperti untuk
hanya menjalani hidup Anda tanpa khawatir bahwa Anda mungkin datang ke dalam
kontak dengan yang Anda takut.
4. Tak berdaya; Berdaya
mungkin muncul ketika Anda menyadari bahwa Anda fobia berada di luar kendali.
Anda mungkin merasa bahwa tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk menyembuhkan.
Anda mungkin berasumsi bahwa Anda akan selalu memiliki fobia Anda.. Anda
mungkin ingin segala sesuatunya berbeda, tetapi merasa bahwa mereka tidak akan
pernah. Jika fobia Anda menyebabkan salah satu pikiran atau perasaan, adalah
penting untuk mencari pengobatan . Seperti gangguan
mental, mudah untuk fobia memiliki dampak jauh melampaui gejala dasar.
Mengobati fobia akhirnya akan membantu untuk mengurangi perasaan negatif malu
dan tidak berdaya. Sementara Anda dalam perawatan, Anda mungkin menemukan bahwa
beberapa perasaan negatif tetap.. Beritahu profesional kesehatan mental Anda..
Terapi lebih lanjut, mungkin dari psikodinamik sudut pandang, dapat
membantu Anda untuk memilah-milah perasaan dan kekhawatiran Anda.. Sementara
Anda menjalani pengobatan, Anda mungkin menemukan bahwa self-help metode dan teknik relaksasi dapat membantu
mengurangi gejala.
D.
Macam – Macam Fobia
1.
Ablutophobia: Rasa takut untuk
mandi, mencuci, atau membersihkan badan. Banyak ditemukan pada anak-anak dan
kaum wanita dibandingkan pria.
2.
Alektorophobia: Rasa takut
berlebihan terhadap ayam. Bahkan ada sebagian orang yang sudah dilanda
gelombang ketakutan saat melihat bulu atau telur ayam. Sementara untuk sebagian
orang, rasa takutnya itu hanya sebatas menyentuh daging ayam yang belum
dimasak.
3.
Bromidrosiphobia:
Jarang sekali ada orang yang berpikir bahwa ia memiliki bau badan. Namun,
orang-orang yang mengalami bromidrosiphobia selalu dihantui rasa takut
berlebihan bahwa badannya mengeluarkan aroma yang sangat bau, sehingga bisa
membuat orang lain pergi.
4.
Caligynephobia:
Rasa takut berlebihan terhadap wanita yang cantik. Hal ini bisa dialami baik
oleh wanita maupun pria. Rasa takut ini kemungkinan muncul akibat pengalaman
buruk dengan wanita cantik.
5.
Somniphobia:
Orang-orang yang mengalami kondisi ini merasa takut untuk pergi tidur, karena
mereka juga takut tidak akan bisa terbangun lagi atau akan bermimpi buruk.
Kebanyakan penderita fobia ini akan minum minuman atau pil mengandung kafein,
sehingga bisa tetap terjaga. Sayang sekali, padahal tidur sangat penting bagi
kesehatan dan jiwa, ya.
6.
Dendrophobia:
Rasa takut terhadap pohon dan hutan. Penderitanya akan merasa takut untuk
memasuki area hutan atau semak-semak berdaun lebat. Mereka mungkin percaya
bahwa pohon akan bisa melukai mereka. Apalagi ditambah dengan kegelapan di
dalam hutan dan desiran angin yang bisa membuat mereka semakin takut dan
dilumpuhkan rasa takut.
7.
Heliophobia
: rasa takut terhadap matahari dan sinarnya. Para penderitanya akan memilih
untuk selalu berada di dalam ruangan dan menutup semua jendela atau celah-celah
yang bisa diterobos oleh sinar matahari. Tak jarang, para penderita fobia ini
sering diberi julukan "vampir" karena takut terhadap sinar matahari
langsung.
8.
Ichthyophobia: Rasa takut terhadap
ikan, entah dalam kondisi hidup ataupun mati, baik yang ada di laut maupun di
atas piring makan. Kemungkinan besar, tampilan ikan dengan matanya yang besar
dan badannya yang berlendir itu merupakan pemicu timbulnya fobia aneh ini.
Sementara untuk fobia terhadap ikan hiu, telah ada istilah spesifiknya, yaitu
galeophobia. Fobia ikan hiu ini banyak dipicu oleh banyaknya tampilan seputar
ikan hiu dan tragedi yang bisa disebabkan ikan ini, yang banyak terdapat di
televisi maupun film.
9.
Mageirocophobia : rasa ketakutan
berlebihan terhadap aktivitas memasak. Terkadang, fobia ini diasosiasikan
dengan tindakan memasak untuk orang lain atau kelompok yang besar. Namun, pada
beberapa kasus ekstrem ditemukan, penderitanya bahkan tidak bisa memasak
makanan yang sederhana seperti roti panggang atau telur goreng!
10. Nomophobia: Fobia yang satu ini relatif baru
dan berkaitan dengan tren. Nomophobia adalah fobia yang muncul ketika tidak
bisa mengakses kontak yang terdapat di ponsel, baik karena ponselnya hilang,
habis baterai, atau kehilangan jangkauan sinyal.
E.
Cara Mengatasi FOBIA
a. Terapi
berbicara.
Perawatan ini seringkali efektif
untuk mengatasi berbagai fobia. Jenis terapi bicara yang bisa digunakan adalah:
1. Konseling:
konselor biasanya akan mendengarkan permasalahan seseorang, seperti
ketakutannya saat berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya fobia.
Setelah itu konselor akan memberikan cara untuk mengatasinya.
2. Psikoterapi:
seorang psikoterapis akan menggunakan pendekatan secara mendalam untuk
menemukan penyebabnya dan memberi saran bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan
untuk mengatasinya.
3. Terapi
perilaku kognitif (Cognitive Behavioural Therapy/CBT):
yaitu suatu konseling yang akan menggali pikiran, perasaan dan perilaku
seseorang dalam rangka mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk
melawan fobia.
b. Terapi
pemaparan diri (Desensitisation).
Orang yang mengalami fobia
sederhana bisa diobati dengan menggunakan bentuk terapi perilaku yang dikenal
dengan terapi pemaparan diri. Terapi ini dilakukan secara bertahap selama
periode waktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi yang membuatnya
takut. Secara perlahan-lahan seseorang akan mulai merasa tidak cemas atau takut
lagi terhadap hal tersebut. Kadang-kadang dikombinasikan dengan pengobatan dan
terapi perilaku.
c.
Menggunakan obat-obatan.
Penggunaan obat sebenarnya tidak
dianjurkan untuk mengatasi fobia, karena biasanya dengan terapi bicara saja
sudah cukup berhasil. Namun, obat-obatan ini dipergunakan untuk mengatasi efek
dari fobia seperti cemas yang berlebihan.
Terdapat 3 jenis obat yang
direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan, yaitu
1. Antidepresan:
obat ini sering diresepkan untuk mengurangi rasa cemas,
penggunaannya dizinkan untuk mengatasi fobia yang berhubungan dengan sosial (social phobia).
penggunaannya dizinkan untuk mengatasi fobia yang berhubungan dengan sosial (social phobia).
2. Obat penenang:
biasanya menggunakan obat yang mengandung turunan benzodiazepines. Obat ini
bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan yang parah, tapi dosis yang digunakan
harus serendah mungkin dan penggunaannya sesingkat mungkin yaitu maksimal 4
minggu. Ini dikarenakan obat tersebut berhubungan efek ketergantungan.
3. Beta-blocker: obat ini biasanya
digunakan untuk mengobati masalah yang berhubungan dengan kardiovaskular,
seperti masalah jantung dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Karena berguna
untuk mengurangi kecemasan yang disertai detak jantung tak beraturan.
F. Teknik untuk
penyembuhan Fobia diantaranya adalah sbb:
1. Hypnotheraphy: Penderita fobia diberi
sugesti-sugesti untuk menghilangkan phobia.
2. Flooding:
Exposure Treatment
yang ekstrim. Si penderita phobia yang ngeri kepada anjing (cynophobia),
dimasukkan ke dalam ruangan dengan beberapa ekor anjing jinak, sampai ia tidak
ketakutan lagi.
3. Desentisisasi
Sistematis:
Dilakukan exposure bersifat ringan. Si penderita phobia yang takut akan anjing
disuruh rileks dan membayangkan berada ditempat cagar alam yang indah dimana si
penderita didatangi oleh anjing-anjing lucu dan jinak.
4. Abreaksi: Si penderita phobia yang takut
pada anjing dibiasakan terlebih dahulu untuk melihat gambar atau film tentang
anjing, bila sudah dapat tenang baru kemudian dilanjutkan dengan melihat objek
yang sesungguhnya dari jauh dan semakin dekat perlahan-lahan. Bila tidak ada
halangan maka dapat dilanjutkan dengan memegang anjing dan bila phobia-nya
hilang mereka akan dapat bermain-main dengan anjing. Memang sih bila phobia
yang dikarenakan pengalaman traumatis lebih sulit dihilangkan.
5. Reframing: Penderita phobia disuruh
membayangkan kembali menuju masa lampau dimana permulaannya si penderita
mengalami phobia, ditempat itu dibentuk suatu manusia baru yang tidak takut
lagi pada phobia-nya.
Langganan:
Postingan (Atom)